Proses Pembentukan Program dalam Bahasa C
Proses Pembentukan Program dalam Bahasa C - Secara umum, terdapat tiga buah proses untuk membentuk suatu program dengan menggunakan bahasa C, yaitu yang akan diterangkan secara detail pada sub bab berikut :
1. Menuliskan Kode Program
Kode program adalah kumpulan atau runtunan yang digunakan untuk memerintahkan komputer agar dapat menjalankan pekerjaan-pekerjaan tertentu sesuai yang kita kehendaki. Kode program sering juga dinamakan dengan istilah ‘sintak’. Sebagai contoh, berikut ini contoh baris perintah dalam bahasa C.
printf("Hallo semua, apa kabar?");
Perintah di atas akan menampilkan teks “Halo semua, apa kabar?” di layar. Anda tidak perlu bingung dan cemas dengan kehadiran fungsi printf() di atas karena hal tersebut akan kita bahas pada materi selanjutnya dalam blog ini.
Untuk menuliskan kode program, Anda dapat menggunakan program-program editor yang telah tersedia di dalam sistem operasi yang Anda gunakan. Misalnya apabila Anda menggunakan Microsoft Windows, maka Anda dapat menggunakan Notepad. Apabila Anda menggunakan MS-DOS, maka dapat menggunakan Edit serta di dalam Linux atau Unix, Anda dapat menggunakan editor ed, joe, ex, emacs, pico ataupun vi. Namun, sekarang telah banyak kompilator C yang menyediakan built-in editor untuk keperluan penulisan dan penyuntingan kode program yang akan kita buat sehingga kita tidak perlu menuliskannya dengan editor lain di luar kompilator.
2. Melakukan Kompilasi Kode Program
Sampai di sini, komputer belum mengetahui arti kode-kode program yang ditulis dalam bahasa C tersebut karena komputer hanya mengenal instruksi-instruksi biner yang dikenal dengan bahasa mesin. Maka dari itu kita membutuhkan suatu program lain untuk dapat menerjemahkan kode program (dalam bahasa C) tersebut ke dalam bahasa mesin. Program seperti inilah yang dinamakan dengan kompilator.
Kompilator akan menerima masukan kode program dan akan menghasilkan suatu kode objek yang disimpan dalam file objek. File objek tersebut berisi kode-kode mesin yang merupakan terjemahan dari kode program. Dalam sistem operasi Windows, biasanya file objek ini akan berekstensi .obj, sedangkan dalam sistem operasi Unix atau Linux pada umumnya file objek tersebut akan berekstensi .o (secara default dalam Linux akan menghasilkan file a.out).
Sebagai tambahan bagi Anda, berikut ini disajikan tabel yang berisi cara untuk melakukan kompilasi sesuai dengan beberapa kompilator C (dalam Linux) yang sering digunakan. Sebagai contoh di sini kita memiliki kode program yang telah disimpan dalam file coba.c.
gcc coba.c // untuk kompilasi GCC
cc coba.c // untuk kompilasi CC
3. Proses Linking
Proses terakhir yang terdapat pada pembentukan suatu file eksekusi (executable file) atau file yang dapat dijalankan di komputer adalah proses linking (menghubungkan). Proses ini akan dilakukan secara internal pada saat selesai proses kompilasi.
Pada program di atas, kita menggunakan fungsi printf() yang merupakan fungsi pustaka (library function) yang telah disediakan oleh kompilator dalam file <stdio.h>. Di sini berarti kita menggunakan file lain untuk menjalankan kode program kita. Maka dari itu, file objek yang dihasilkan dari proses kompilasi di atas akan dikombinasikan atau dihubungkan dengan kode objek dari library function bersangkutan. Hal inilah yang disebut dengan proses linking. Adapun proses semacam ini dilakukan oleh program yang dinamakan dengan linker.
0 komentar:
Posting Komentar
! Semua source code aplikasi yang ada disini BERBAYAR
(untuk yang free silahkan kunjungi SarjanaKomedi.com dengan TAG Freebies)
Informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami !
(Fast Response)
rsabyl@gmail.com | 0857 2880 3444 (WA)